Minggu, 17 Juni 2012

Kisah Isra’ Mi’raj


Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian orang meyakini kisah yang menakjubkan ini terjadi pada Bulan Rajab. Benarkah demikian? Bagaimanakah cerita kisah ini? Kapan sebenarnya  terjadinya kisah ini? Bagaimana pula hukum merayakan perayaan Isra’ Mi’raj? Simak  pembahasannya dalam tulisan yang ringkas ini.
Pengertian Isra’ Mi’raj
Isra` secara bahasa berasal dari kata ‘saro’ bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra` adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), berdasarkan firman Allah :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى  
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha “ (Al Isra’:1)
Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah dalam surat An Najm ayat 1-18.
Kisah Isra’ Mi’raj
Secara umum, kisah yang menakjubkan ini  disebutkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dalam Al-Qur`an dalam firman-Nya:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Isra` : 1)
Juga dalam firman-Nya:
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى. مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى. وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى. عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى. ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى. وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى. ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى. فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى. فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى. مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى. أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى. وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى. إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى. مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى. لَقَدْ رَأَى مِنْ ءَايَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS. An-Najm : 1-18)
Adapun rincian dan urutan kejadiannya banyak terdapat dalam hadits yang shahih dengan berbagai riwayat. Syaikh Al Albani rahimahullah dalam kitab beliau yang berjudul Al Isra` wal Mi’raj menyebutkan 16 shahabat yang meriwayatkan kisah ini. Mereka adalah: Anas bin Malik, Abu Dzar, Malik bin Sha’sha’ah, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Buraidah ibnul Hushaib Al-Aslamy, Hudzaifah ibnul Yaman, Syaddad bin Aus, Shuhaib, Abdurrahman bin Qurath, Ibnu ‘Umar, Ibnu Mas’ud, ‘Ali, dan ‘Umar radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , dari sahabat Anas bin Malik :Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril  ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi  khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.
Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam  meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi:“Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, Beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan(wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan  Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya : “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (Maryam:57).
Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan  Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad” Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya
 Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam.  Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”. Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. (H.R Muslim 162)
Untuk lebih lengkapnya, silahkan merujuk ke kitab Shahih Bukhari hadits nomor 2968 dan 3598 dan Shahih Muslim nomor 162-168 dan juga kitab-kitab hadits lainnya yang menyebutkan kisah ini. Terdapat pula tambahan riwayat tentang kisah ini yang tidak disebutkan dalam hadits di atas.
Kapankah Isra` dan Mi’raj?
Sebagian orang meyakini bahwa peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab. Padahal, para ulama ahli sejarah berbeda pendapat tentang tanggal kejadian kisah ini. Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai penetapan waktu terjadinya Isra’ Mi’raj , yaitu :
  1. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan nubuwah (kenabian). Ini adalah pendapat Imam Ath Thabari rahimahullah.
  2. Perisitiwa tersebut terjadi lima tahun setelah diutus sebagai rasul. Ini adalah pendapat yang dirajihkan oleh Imam An Nawawi dan Al Qurthubi rahimahumallah.
  3. Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal dua puluh tujuh Bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian. Ini adalah pendapat Al Allamah Al Manshurfuri rahimahullah.
  4. Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi enam bulan sebelum hijrah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
  5. Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun dua bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
  6. Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun sebelum hijrah, atau pada bulan Rabi’ul Awwal tahun ketiga belas setelah kenabian.
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri hafidzahullah menjelaskan : “Tiga pendapat pertama tertolak. Alasannya karena Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh setelah kenabian, sementara ketika beliau meninggal belum ada kewajiban shalat lima waktu. Juga tidak ada perbedaan pendapat bahwa diwajibkannya shalat lima waktu adalah pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj. Sedangakan tiga pendapat lainnya, aku  tidak mengetahui mana yang lebih rajih. Namun jika dilihat dari kandungan surat Al Isra’ menunjukkan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada masa-masa akhir sebelum hijrah.”
Dapat kita simpulkan dari penjelasan di atas bahwa Isra` dan Mi’raj tidak diketahui secara pasti pada kapan waktu terjadinya. Ini menunjukkan bahwa mengetahui kapan waktu terjadinya Isra’ Mi’raj bukanlah suatu hal yang penting. Lagipula, tidak terdapat  sedikitpun faedah keagamaan dengan mengetahuinya. Seandainya ada faidahnya maka pasti Allah akan menjelaskannya kepada kita. Maka memastikan kejadian Isra’ Mi’raj terjadi pada Bulan Rajab adalah suatu kekeliruan. Wallahu ‘alam..
Sikap Seorang Muslim Terhadap Kisah Isra’ Mi’raj
Berita-berita yang datang dalam kisah Isra’ Miraj seperti sampainya beliau ke Baitul Maqdis, kemudian berjumpa dengan para nabi dan shalat mengimami mereka, serta berita-berita lain yang terdapat dalam hadits- hadits yang shahih merupakan perkara ghaib. Sikap ahlussunnah wal jama’ah terhadap kisah-kisah seperti ini harus mencakup kaedah berikut :
  1. Menerima berita tersebut.
  2. Mengimani tentang kebenaran berita tersebut.
  3. Tidak menolak berita tersebut atau mengubah berita tersebut sesuai dengan kenyataannya.
Kewajiban kita adalah beriman sesuai dengan berita yang datang terhadap seluruh perkara-perkara ghaib yang Allah Ta’ala kabarkan kepada kita atau dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hendaknya kita meneladani sifat para sahabt radhiyallahu ‘anhum terhadap berita dari Allah dan rasul-Nya. Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, orang-orang musyrikin datang menemui Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.  Mereka mengatakan : “Lihatlah apa yang telah diucapkan temanmu (yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam)!” Abu Bakar berkata : “Apa yang beliau ucapkan?”. Orang-orang musyrik berkata : “Dia menyangka bahwasanya dia telah pergi ke Baitul Maqdis dan kemudian dinaikkan ke langit, dan peristiwa tersebut hanya berlangsung satu malam”. Abu Bakar berkata : “Jika memang beliau yang mengucapkan, maka sungguh berita tersebut benar sesuai yang beliau ucapkan karena sesungguhnya beliau adalah orang yang jujur”. Orang-orang musyrik kembali bertanya: “Mengapa demikian?”. Abu Bakar menjawab: “Aku membenarkan seandainya berita tersebut lebih dari yang kalian kabarkan. Aku membenarkan berita langit yang turun kepada beliau, bagaimana mungkin aku tidak membenarkan beliau tentang perjalanan ke Baitul Maqdis ini?” (Hadits diriwayakan oleh Imam Hakim dalam Al Mustadrak 4407 dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha).
Perhatikan bagaimana sikap Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu terhadap berita yang datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi  wa sallam. Beliau langsung membenarkan dan mempercayai berita tersebut. Beliau tidak banyak bertanya, meskipun peristiwa tersebut mustahil dilakukan dengan teknologi pada saat itu. Demikianlah seharusnya sikap seorang muslim terhadap setiap berita yang shahih dari Allah dan rasul-Nya.
Hikmah Terjadinya Isra`
Apakah hikmah terjadinya Isra`, kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak Mi’raj langsung dari Mekkah padahal hal tersebut memungkinkan? Para ulama menyebutkan ada beberapa hikmah terjadinya peristiwa  Isra`, yaitu:
  1. Perjalanan  Isra’ di bumi dari Mekkah ke Baitul Maqdis lebih memperkuat hujjah bagi orang-orang musyrik. Jika beliau langsung Mi’raj ke langit,  seandainya ditanya oleh orang-orang musyrik maka beliau tidak mempunyai alasan yang memperkuat kisah perjalanan yang beliau alami.  Oleh karena itu ketika orang-orang musyrik datang dan bertanya kepada beliau, beliau menceritakan tentang kafilah yang beliau temui selama perjalanan Isra’. Tatkala kafilah tersebut pulang dan orang-orang musyrik bertanya kepada mereka, orang-orang musyrik baru mengetahui benarlah apa yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  2. Untuk menampakkan hubungan antara Mekkah dan Baitul Maqdis yang keduanya merupakan kiblat kaum muslimin. Tidaklah pengikut para nabi menghadapkan wajah mereka untuk beribadah keculali ke Baitul Maqdis dan Makkah Al Mukarramah. Sekaligus ini menujukkan keutamaan beliau melihat kedua kiblat dalam satu malam.
  3. Untuk menampakkan keutamaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan para nabi yang lainnya. Beliau berjumpa dengan mereka di Baitul Maqdis lalu beliau shalat mengimami mereka.
Faedah Kisah
Kisah yang agung ini sarat akan banyak faedah, di antaranya :
  1. Kisah Isra’ Mi’raj termasuk tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla.
  2. Peristiwa ini juga menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas seluruh nabi dan rasul’alaihimus shalatu wa salaam
  3. Peristiwa yang agung ini menunjukkan keimanan para sahabat radhiyallahu’anhum. Mereka meyakini kebenaran berita tentang kisah ini, tidak sebagaimana perbuatan orang-orang kafir Quraisy.
  4. Isra` dan Mi’raj terjadi dengan jasad dan ruh beliau, dalam keadaan terjaga. Ini adalah pendapat jumhur (kebanyakan) ulama, muhadditsin, dan fuqaha, serta inilah pendapat yang paling kuat di kalangan para ulama Ahlus sunnah. Allah Ta’ala berfirman yang artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Isra` : 1)
Penyebutan kata ‘hamba’ digunakan untuk ruh dan jasad secara bersamaan. Inilah yang terdapat dalam hadits-hadits Bukhari dan Muslim dengan riwayat yang beraneka ragam bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa salaam melakukan Isra` dan Mi’raj dengan jasad beliau dalam keadaan terjaga.
Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata dalam Lum’atul I’tiqad “… Contohnya hadits Isra` dan Mi’raj, beliau mengalaminya dalam keadaan terjaga, bukan dalam keadaan tidur, karena (kafir) Quraisy mengingkari dan sombong terhadapnya (peristiwa itu), padahal mereka tidak mengingkari mimpi”
Imam Ath Thahawi rahimahullah berkata : “Mi’raj adalah benar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa salaam telah melakukan Isra` dan Mi’raj dengan tubuh beliau dalam keadaan terjaga ke atas langit…”
  1. Penetapan akan ketinggian Allah Ta’ala dengan ketinggian zat-Nya dengan sebenar-benarnya sesuai dengan keagungan Allah, yakni Allah  tinggi berada di atas langit ketujuh, di atas ‘arsy-Nya. Ini merupakan akidah kaum muslimin seluruhnya dari dahulu hingga sekarang.
  2. Mengimani perkara-perkara ghaib yang disebutkan dalam hadits di atas, seperti: Buraaq, Mi’raj, para malaikat penjaga langit, adanya pintu-pintu langit, Baitul Ma’mur, Sidratul Muntaha beserta sifat-sifatnya, surga, dan selainnya.
  3. Penetapan tentang hidupnya para Nabi ‘alaihimus salaam di kubur-kubur mereka, akan tetapi dengan kehidupan barzakhiah, bukan seperti kehidupan mereka di dunia. Oleh karena itulah, di sini tidak ada dalil yang membolehkan seseorang untuk berdoa, bertawasul, atau meminta syafa’at kepada para Nabi dengan alasan mereka masih hidup. Syaikh Shalih Alu Syaikh rahimahullah menjelaskan  bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salaam dalam Mi’raj menemui ruh para Nabi kecuali Nabi Isa ‘alaihis salaam. Nabi menemui jasad Nabi Isa  karena jasad dan ruh beliau dibawa ke langit dan beliau belum wafat.
  4. Banyaknya jumlah para malaikat dan tidak ada yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah.
  5. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga adalah kalimur Rahman (orang yang diajak bicara langsung oleh Ar Rahman).
  6. Allah Ta’ala memiliki sifat kalam (berbicara) dengan pembicaraan yang sebenar-benarnya.
  7. Tingginya kedudukan shalat wajib dalam Islam, karena Allah langsung yang memerintahkan kewajiban ini.
  8. Kasih sayang dan perhatian Nabi Musa’alaihis salaam terhadap umat Islam, ketika beliau menyuruh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk diringankan kewajiban shalat.
  9. Penetapan adanya nasakh (penghapusan hukum) dalam syariat Islam, serta bolehnya me-nasakh suatu perintah walaupun belum sempat dikerjakan sebelumnya, yakni tentang kewajiban shalat yang awalnya lima puluh rakaat menjadi lima rakaat.
  10. Surga dan neraka sudah ada sekarang, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melihat keduanya ketika Mi’raj.
  11. Para ulama berbeda pendapat apakah Nabi melihat Allah pada saat Mi’raj. Ada tiga pendapat yang populer : Nabi melihat Allah dengan penglihatan, Nabi melihat Allah dengan hati, dan Nabi tidak melihat Allah namun hanya mendengar kalam Allah.
  12. Pendapat yang benar bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj hanya berlangusng satu kali saja dan tidak berulang.
  13. Barangsiapa yang mengingkari Isra`, maka dia telah kafir, karena dia berarti menganggap Allah berdusta. Barangsiapa yang mengingkari Mi’raj maka tidak dikafirkan kecuali setelah ditegakkan padanya hujjah serta dijelaskan padanya kebenaran.
Hukum Mengadakan Perayaan Isra` Mi’raj
Bagaimana hukum mengadakan perayaan Isra’ Mi’raj? Berdasarkan dari penjelasan di atas, nampak jelas bagi kita bahwa perayaan Isra` Mi’raj tidak boleh dikerjakan, bahkan merupakan perkara bid’ah, karena dua alasan :
1.   Malam Isra` Mi’raj tidak diketahui secara pasti kapan terjadinya. Banyaknya perselisihan di kalangan para ulama, bahkan para sahabat dalam penentuan kapan terjadinya Isra` dan Mi’raj, merupakan dalil yang sangat jelas menunjukkan bahwa mereka tidaklah menaruh perhatian yang besar tentang waktu terjadinya. Jika waktu terjadinya saja tidak disepakati, bagaimana mungkin bisa dilakukan perayaan Isra’ Mi’raj?
2.   Dari sisi syari’at, perayaan ini juga tidak memiliki landasan. Seandainya perayaan tersebut adalah bagian dari syariat Allah, maka pasti akan dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, atau minimal beliau sampaikan kepada ummatnya. Seandainya beliau dan para sahabat  mengerjakannya atau menyampaikannya, maka ajaran tersebut akan sampai kepada kita.
Jadi, tatkala tidak ada sedikitpun dalil tentang hal tersebut,  maka perayaan Isra’ Mi’raj  bukan bagian dari ajaran Islam. Jika dia bukan bagian dari agama Islam, maka tidak boleh bagi kita untuk beribadah dan bertaqarrub kepada Allah Ta’ala dengan perbuatan tersebut. Bahkan merayakannya termasuk perbuatan bid’ah yang tercela.
Berikut di antara  fatwa ulama dalam masalah ini. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya : ”Pertanyaan ini tentang perayaan malam Isra’ Mi’raj yang terjadi di Sudan. Kami merayakan malam Isra’ Mi’raj rutin setiap tahun,  Apakah perayaan tersebut memiliki sumber dari Al Qur’an dan As Sunnah atau pernah terjadi di masa Khulafaur Rasyidin atau pada zaman tabi’in? Berilah petunjuk kepadaku karena saya bingung dalam masalah ini. Terimakasih atas jawaban Anda.”
Jawaban Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah : “Perayaan seperti itu tidak memiliki dasar dari Al Qur’an dan As Sunnah dan tidak pula pada zaman Khulafaur Rasyidin . Petunjuk yang ada dalam Al Qur’an  dan sunnah rasul-Nya justru menolak perbuatn bid’ah tersebut karena Allah Ta’ala mengingkari orang-orang  yang menjadikan syariat bagi mereka selain syariat Allah termasuk perbuatan syirik, sebagaimana firman Allah :
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاء شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَن بِهِ اللَّه
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (Asy Syuura:21)
Dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد
Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari Allah dan rasul-Nya maka amalan tersebut tertolak “.
Perayaan malam Isra’ Mi’raj bukan merupakan perintah Allah dan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan ummatnya dalam setiap khutbah Jum’at melalui sabda beliau :
أما بعد فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah firman Allah  dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah perkara baru dalam agama, dan setiap bid’ah adalah sesat.”
Semoga paparan ringkas ini dapat menambah ilmu dan wawsan kita, serta dapat menambah keimanan kita. Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad


Sabtu, 16 Juni 2012

Franck Ribery


ISLAM AGAMAKU -Franck Ribery dikenal sebagai pribadi yang santun, rendah hati, dan rajin melaksanakan shalat lima waktu, di mana pun dan pada kondisi apa pun.

Bagi penggemar sepak bola dunia, tentu sudah tak asing dengan nama Franck Ribery, gelandang serang asal Prancis yang kini bermain di klub raksasa Bundesliga (Jerman), Bayern Muenchen.
Begitu juga, dengan mantan pemain terbaik dunia asal Prancis, Zinedine Zidane, Nicholas Anelka (Chelsea/Prancis), Frederik Kanoute (Sevilla/Mali), Khalid Bouhlahrouz (Sevilla), Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan/Swedia), Eric Abidal (Barcelona/Prancis), Kolo Toure (Chelsea), dan Yaya Toure (Barcelona). Mereka adalah pemain sepak bola yang beragama Islam dan menjadi andalan klub maupun negaranya masing-masing.
Berbeda dengan pesepakbola Muslim lainnya, yang lebih dulu memeluk Islam, Franck Ribery justru memeluk Islam setelah bermain di klub asal Turki, Galatasaray, pada 2005.
Secara singkat, Ribery mengatakan, dia memilih ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini karena menemukan kedamaian dalam Islam.
Baginya, Islam adalah sumber kekuatan dan keselamatan. "Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam," kata Ribery.

BERDOA
Pesepakbola bermata biru yang memperkuat tim Prancis itu memulai karier sepak bolanya, dengan bergabung dengan tim Boulogne di tanah kelahirannya. Kemudian, ia pindah ke tim Ales, Brest and FC Metz.
Kepindahannya ke Olympique Marseille membawanya ke posisi pertama bintang sepak bola Prancis paling populer pada bulan Agustus, Oktober, dan November 2005. Ribery terpilih untuk memperkuat tim Prancis pada Piala Dunia FIFA tahun 2006 yang digelar di Jerman.
Pada 2006 itulah, jati diri Ribery yang telah menjadi mualaf dan memeluk agama Islam terkuak dan menjadi pemberitaan di tengah pertandingan pembukaan antara tim Prancis melawan tim Swiss saat acara Piala Dunia 2006.
Ketika itu, Ribery tersorot publik tengah menengadahkan tangan sebelum pertandingan dimulai. Ribery tengah berdoa, seperti yang dilakukan seorang Muslim. Saat itulah, banyak orang terkaget-kaget dengan sikapnya. Namun, berkat kecemerlangannya dalam bermain bola, publik pun tak menghiraukan perilaku dan kebiasaan Ribery.
Namun, rutinitas berdoa sebelum pertandingan itu akhirnya terkuak juga. Dan, Ribery mengaku sebagai penganut Islam. Ia menemukan kedamaian dalam agama Islam dan menjadi spiritnya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tak terkecuali saat bermain bola.
Kabar Ribery masuk Islam, menyeruak sejak awal tahun 2006. Kabar itu mula-mula dilansir L'Express. Majalah ini menyebut adanya pemain nasional Prancis yang secara teratur beribadah di masjid di selatan Marseille. Mingguan itu tidak menyebut nama secara eksplisit, namun yang dimaksud adalah Ribery.
Kendati aksi berdoanya di lapangan hijau telah menarik perhatian publik Prancis, Ribery tetap enggan mengemukakan keyakinan barunya itu secara terbuka. Gelandang kanan klub Olympique Marseille ini mengatakan, keimanan barunya adalah perkara pribadi, tak perlu publikasi.
Alhasil, sejumlah spekulasi pun bermunculan. Ada yang menyebut perubahan itu terjadi sejak Ribery bermain bersama klub Galatasaray pada 2005. Ia membantu klub raksasa Turki tersebut memenangi Piala Turki pada tahun 2005. Semasa menetap di Turki, pemain kelahiran Boulogne-sur-Mer, Prancis, 7 April 1983, ini dikabarkan kerap berbaur dan berdiskusi dengan komunitas Muslim di sana.
Franck Ribery dan istrinya WahibaAda pula yang menyebut istri Ribery, Wahiba Belhami, yang asli Maroko itu memainkan peran penting terhadap perubahan Ribery. Ribery memang setahun tinggal di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu. Di sana, Ribery berkenalan dengan Wahiba yang kemudian ia peristri. Konon Wahiba berperan besar menuntun Ribery mengenal ajaran Islam. Dari pernikahan tersebut, Wahiba memberinya dua anak, Hizsya dan Shahinez.
Kedua versi itu tak pernah dibantah atau dibenarkan oleh Ribery. Namun, kepada majalah Paris Match, ia mengungkapkan, Islam telah membawanya pada keselamatan.
"Islam juga yang menjadi sumber kekuatan saya di dalam maupun di luar lapangan," ujar Ribery kepada majalah Match tanpa menjelaskan sejak kapan memeluk Islam. Ia menambahkan, "Saya menjalani karier yang berat. Saya kemudian berketetapan hati untuk menemukan kedamaian. Akhirnya, saya menemukan Islam."

Tak pernah tinggalkan shalat
Keimanan dan kepribadian Ribery sebagai seorang Muslim tampaknya tak perlu diragukan. Di tengah padatnya jadwal pertandingan, bapak dua anak ini tak pernah lupa dengan kewajibannya sebagai Muslim. Ia senantiasa melaksanakan shalat lima waktu, di mana pun dan dalam kondisi apa pun.
Baginya, shalat merupakan tiang agama yang harus ditegakkan.
Selain rajin melaksanakan shalat, Ribery juga dikenal sebagai pribadi yang santun dan rendah hati. Islam benar-benar telah mengubah perangainya yang keras dan arogan menjadi seorang pribadi yang santun dan memiliki akhlak mulia.
Sifat dan akhlaknya ini tak heran membuat kagum rekan-rekannya di timnas Prancis, FC Bayern Muenchen (tempat ia bermain bola saat ini), maupun kerabatnya.
Steve Bradore dari Organisasi Syuhada, yang melayani para mualaf Prancis, telah mengatakan bahwa muslim Prancis merasa bangga sekali dengan Ribery. "Dia adalah sumber kebanggaan kami karena penampilannya yang khas dan kerendahhatiannya," kata Steve, seperti dikutip dari situs Islamonline.net.
Saat ini, Ribery membela klub sepak bola Jerman, FC Bayern Muenchen. Di Bayern Muenchen, ia menempati posisi sebagai pemain gelandang. Kontrak Ribery bersama 'FC Hollywood'--julukan Bayern Muenchen--akan berakhir pada 2011.
Ribery termasuk pesepakbola sukses. Di usianya yang baru 26 tahun, dia sudah mengoleksi berbagai gelar. Antara lain, satu gelar Fortis Piala Turki bersama Galatasaray di musim 2004/2005, Piala Intertoto bersama Olympique Marseille di tahun 2005, Piala Liga Jerman bersama Bayern Muenchen di tahun 2007, Piala Jerman dan Bundesliga Jerman di tahun 2008. Selain itu, penghargaan Pemain Terbaik Prancis di tahun 2007 dan 2008, juga pesepak bola Jerman terbaik di tahun 2008.
Franck Ribery yang lahir di Boulogne-sur-Mer, Perancis, 7 April 1983
memiliki tinggi badan 175 cm. Sebelum bermain di FC Bayern Muenchen, Jerman, pemain yang beroperasi sebagai gelandang serang ini berkarir di klub US Boulogne (2001-2002), Olympique Ales (2002-2003), Stade Brestois 29 (2003-2004), FC Metz (2004), Galatasaray (2005), dan Olympique Marseille (2005-2007).
Raja Bavaria
Di lapangan, ia hebat. Dalam kehidupan sosial, ia berkepribadian hangat. Sebagai individu, ia pun rajin salat. Franck Ribery adalah figur kesayangan publik Allianz Arena saat ini.
Bayern Munich selalu dihuni pemain berlabel bintang, tapi yang paling menonjol tergantung waktu dan kesempatan. Duet striker Miroslav Klose dan Luca Toni boleh menyita perhatian lewat produktivitas golnya, tapi Ribery amat menonjol dalam hal kreasi permainan di lapangan tengah.
Tidak salah Bayern memecahkan rekor transfernya untuk memboyong pria berusia 26 tahun itu. Faktanya, dalam tujuh bulan sejak bergabung dengan Bayern Muenchen, Ribery sudah berhasil menancapkan pengaruhnya, baik di klubnya maupun Bundesliga.
Pemain seharga 26 juta euro makin disenangi orang karena pembawaannya yang menyenangkan dan sikapnya selalu profesional.
Di saat cuaca dingin bulan Februari masih mengakrabi Munich dan ia tengah berkutat dengan cedera kaki, Ribery tidak malas untuk tetap menghangatkan tubuhnya dengan muncul di kamp latihan.
Ia juga tak pernah menolak fans yang menginginkan tanda tangannya ataupun berfoto bersama, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dan, itu senantiasa ia lakukan dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Mereka mungkin tak pernah melihat seorang pemain, seperti saya yang senang tertawa dan biasa berkelakar," seloroh Ribery. "Saya ini orang yang sederhana dan simpel saja."
Di koridor berbagai fasilitas kamp latihan Bayern, lelaki Prancis ini selalu menyapa orang-orang. "Saya ingin menjadi teman (siapa pun)," ujarnya sambil tersenyum, seperti dikutip AFP. "Dua menit untuk berfoto dan memberi tanda tangan buat fans amatlah penting karena buat mereka hal-hal ini sangat berarti."
Senyum, tawa, dan sikap yang ramah untuk sementara menjadi "andalan" Ribery dalam berkomunikasi dengan penggemarnya, sebelum ia bisa menyempurnakannya dengan bahasa Jerman. Ia masih belum fasih, tapi setiap minggu rajin mengikuti kursus.
Ribery juga merasa bersyukur dirinya telah berhasil dalam kariernya, mengingat di masa kecil ia harus menjalani kehidupan yang sulit bersama keluarganya di daerah Boulogne-sur-Mer.
Namun, ia pun menyadari kesuksesan bukanlah sesuatu yang abadi. Roda nasib dalam kehidupan selalu berputar. "Atas semua yang telah saya alami, saya menyikapinya dengan tenang, tapi saya pun sadar pada semua nasib yang saya miliki."
Yang jelas, Ribery telah menjadi sosok istimewa buat warga Munich. Jangan heran kalau di depan Theatinerkirche, yang ada di pusat kota tersebut, terpampang billboard raksasa bergambarkan Ribery memakai jubah raja, disertai tulisan "Bayern Hat Wieder Einen Konig" alias "Bavaria punya raja lagi". Bavaria adalah julukan lain dari Bayern Muenchen selain FC Hollywood.
Lelaki yang di wajahnya ada bekas luka karena kecelakaan mobil yang dialaminya waktu kecil itu, sudah dianggap sangat penting untuk FC Hollywood. Di sebuah surat kabar, ada sebuah komentar berbunyi: "Bayern Munich tanpa Ribery seperti sekelompok anak-anak tanpa ibu."

Beberapa Pesepakbola Muslim :
- Zinedine Yazid Zidane
- Kolo & Yaya Toure (Arsenal & Barcelona)
- Robin Van Persie (Arsenal)
- Nicholas Anelka (Bolton)
- Mohammed 'Momo' Sissoko (Liverpool)
- Ahmed 'Mido' Hossam (Boro)
- Hossam Ghaly (Totteham Hotspurs)
- Franck Riberry (Bayern Muenchen)
- Hamit & Halil Antiltop (Bayern Muenchen & Shalke 04)
- Frederik Kanoute (Sevilla)
- Mahamaddou Diarra (Real Madrid)
- Eric Abidal (Barcelona)
- Nuri Sahin (Feyenoord Rotterdam)
- Sulley Ali Muntari (Pompey)
- Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan)
- Hassan "Brazzo" Salihamidzic (Juventus)
- Khalid Boulahrouz (Sevilla)
- Salomon Kalou (Chelsea)
- El-Hadji Diouf (Bolton)
- Diomanssy Kamara (Fulham)
- Mohammed Kallon (Al-Ittihad ext. Inter & Monaco)
- Thiery Henry (Barcelona/Prancis)
- Lilian Thuram (Perancis)
- Lassana Diarra (Real Madrid)
- Karim Benzema (Lyon/Perancis)
- Samir Nasri (Arsenal)
- Hatem Ben Arfa (Lyon)
Pelatih Sepak Bola Muslim
- Bruno Metsu (mantan pelatih Senegal)
- Phillipe 'Omar' Trousier (mantan pelatih Jepang)

sumber : wikipedia

Thank God, I am Woman


1.aku cantik,
2.aku rumit,
3.aku peka,
4.aku suka rintik hujan,
5.aku suka fil dimana sang perempuaan mencari cinta dan ternyata orang itu berada di sampingnya selama ini,
6.aku cinta benda-benda berkilau dan mahal,
7.aku selalu ingin tampil menawan,
8.aku percaya diri, aku gampang marah, tetapi gampang pula berbaikan,
9.aku suka digoda, aku suka menggoda,
10.aku ingin dimanja hingga lupa diri, aku suka belanja sampai lupa waktu,
11.aku senang liburan ke tempat yang baru, aku suka menyanyi dan menari seperti girl band korea,
12.aku tak pernah merasa punya cukup banyak sepatu,
13.aku suka heboh sendiri sewaktu bertemu teman tanpa peduli tempat dan waktu,
14.aku harus bekerja dua kali lebih keras dari laki-laki untuk mendapatkan pujian yang sama,
15.aku suka teknologi apapun yang memudahkanku mengambil fotoku sendiri,.
16.aku suka berjemur di pantai, aku senang bergosip tentang orang-orang yang tidak ku kenal,
17.aku bisa bebas dan memakai baju pria, aku suka frozen yougert, salat dan buah,
18.aku suka dipeluk, aku mencintai bayi-bayi yang mungil nan imut,
19.aku suka karaoke, aku senang dapat gratisan
20.aku gigih dan lincah, aku ambisius
21.aku suka dicium
22.aku suka diperhatikan, dibelai dan disayang
23.aku suka ditawarin jaket kalo kedinginan
24.aku gak suka dicuekin
25.aku gengsian
26.aku suka diberi kejutan
27.aku rela berkorban ke orang yang ku sayangi
28.aku mau kamu yang yang duluan
29.aku setia tergantung situasi
30.aku melankolis suka lagu romantis
31.aku kadang jaim
32.aku suka galau
33.aku punya khayalan
34.aku suka tersenyum meskipun hatiku menangis
35.aku suka dadakan, berubah pikiran
36.aku lebih suka memendam perasaan daripada mengungkapkan secara langsung
37.aku selalu peduli
38.aku terkadang mengalah
39.aku terlalu percaya
40.aku tegar
41.aku sensitif
42.aku ditakdirkan punya rahim untuk hamil

I'M WOMAN..I'M REAL..

- nn- hamba Allah -anonim -

sumber : catatan ex-girlfriend

Jumat, 15 Juni 2012

Kamis, 14 Juni 2012

BLINK 182


Blink-182 adalah band pop punk asal Amerika Serikat yang beranggotakan trio Mark Hoppus, Tom DeLonge, dan Travis Barker. Mereka telah menjual lebih dari 27 juta copy album di seluruh dunia sejak terbentuk di Poway, California pada tahun 1992. Bersama dengan drummer pertama mereka, Scott Raynor, Blink-182 merilis album perdana mereka, Cheshire Cat, pada tahun 1994 dan mendapatkan sukses menengah dengan album berikutnya, Dude Ranch, pada tahun 1997. Dude Ranch hingga saat ini tercatat telah terjual lebih dari satu juta keping. Scott Raynor kemudian digantikan oleh Travis Barker pada pertengahan tour tahun 1998.
Blink-182 mendapatkan sukses yang lebih besar pada tahun 1999 dengan penjualan album multi-platinum Enema of the State, yang mencapai posisi 9 di chart Billboard 200 berkat singel "What's My Age Again" dan "All the Small Things". Blink-182 segera mendapatkan popularitas atas rasa humor mereka yang kurang sopan. Album mereka berikutnya, Take Off Your Pants and Jacket, pada tahun 2001 berhasil mencapai posisi 1 di Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman. Album kelima mereka, Blink-182 dirilis pada tahun 2003 dan merupakan titik perubahan gaya Blink-182, dengan mencampur unsur eksperimental dan suara pop punk khas mereka yang menghasilkan suara yang terdengar lebih dewasa.
Tom DeLonge meninggalkan Blink-182 pada awal 2005, membuat status Blink-182 berada dalam masa vakum. Setelah itu, DeLonge membentuk band Angels & Airwaves sementara Hoppus dan Barker membentuk band +44. Pasca vakumnya +44, Hoppus dan Barker kemudian mulai melakukan solo-karir.
Blink-182 bersatu kembali pada Februari 2009. Album keenam mereka, Neighborhoods, dirilis pada 27 September 2011.
Formasi (1992–1993)
Setelah pindah ke San Diego pada musim panas 1992, Mark Hoppus sering menceritakan keinginannya untuk membentuk sebuah band kepada adiknya, Anne Hoppus. Anne bersekolah di Rancho Bernardo High School dimana dia berteman dengan sorang siswa baru bernama Tom DeLonge. DeLonge juga sering bercerita kepada Anne tentang keinginannya membentuk band. Untuk itu, pada Agustus 1992, Anne saling memperkenalkan Tom DeLonge dengan Mark Hoppus. Mereka berdua mulai sering bermain berjam-jam di garasi DeLonge, saling menunjukkan lagu karya mereka masing-masing dan menulis lagu baru bersama-sama – satu diantaranya kemudian menjadi lagu "Carousel". Tidak lama kemudian, mereka memutuskan untuk secara resmi memulai band mereka sendiri. DeLonge kemudian merekrut seorang teman, Scott Raynor, yang sudah ia kenal terlebih dahulu di sebuah pesta dan sempat bermain musik bersamanya. Mereka bertiga mulai bermain musik bersama dan menamai diri mereka Duck Tape, hingga DeLonge mendapatkan nama "Blink".
Blink mulai berlatih secara konstan, yang menyebabkan kekasih Hoppus marah. Dia menyuruh Hoppus untuk memilih antara band atau dirinya, dan Hoppus memilih meninggalkan Blink saat mereka baru saja memulai. DeLonge kemudian memberitahu Hoppus bahwa dia telah meminjam alat recaman 4-jalur dari seorang teman dan dia menggunakannya untuk membuat demo bersama Raynor. Mengetahui hal ini, Hoppus memutuskan untuk meninggalkan kekasihnya dan kembali ke band. Kaset demo mereka, yang bernama Flyswatter, direkam pada Mei 1993 di kamar Raynor. Penggunaan perekam 4-jalur menyebabkan suara yang dihasilkan memiliki kualitas yang rendah. Berdasarkan pernyataan Hoppus, demo mereka hanya dibuat dalam jumlah kecil, diutamakan untuk keluarga dan teman mereka. Pada tahun yang sama, mereka merekam demo yang lain. Demo kali ini tidak dinamai dan hingga sekarang dikenal sebagai Demo #2. Demo ini berisi beberapa lagu dari Flyswatter yang direkam ulang dan beberapa lagu baru. Sebagian lagu dari demo ini nantinya akan direkam ulang untuk album Buddha, Cheshire Cat, dan Dude Ranch.
Buddha, album demo ketiga dan terakhir mereka, direkam pada tahun 1993 selama tiga malam dengan menggunakan sistem perekam 24-jalur di Double Time Studios, San Diego, California. Album tersebut dirilis dalam format kaset pada 1993 dengan jumlah 1000 copy yang diproduksi oleh Filter Records, sebuah perusahaan rekaman indie yang dikepalai oleh boss Hoppus. Album ini juga menjadi segelintir album Blink-182 yang dirilis dengan nama band Blink.
Pada masa awal karir mereka, mereka tinggal di mobil van, membawa alat musik mereka sendiri disetiap penampilan. Target pertama mereka adalah untuk tampil sebagai bintang utama di SOMA, sebuah klub San Diego untuk semua umur yang saat itu mampu menampung 1500 orang. DeLonge secara konstan menghubungi klub-klub di San Diego meminta sebuah tempat untuk tampil, juga meminta SMA-SMA lokal dengan meyakinkan mereka bahwa Blink adalah “band motivasional dengan pesan anti-narkoba yang kuat”.
Album-album awal (1994–1998)
Blink mulai dikenal atas penampilan yang penuh kelucuan dan atas hal itu mereka segera mendapat kontrak dengan sebuah label kecil, Cargo Music. Melalui label ini, mereka merilis album studio pertama mereka, Cheshire Cat, pada Februari 1994. Melalui album pertama mereka, Blink mulai mendaptkan popularitas di luar California sepanjang tahun 1995 dan 1996. Lagu "M+M's" dan "Wasting Time" dari album Cheshire Cat dirilis sebagai singel walaupun keduanya gagal memasuki chart. Walaupun album tersebut tidak berhasil menghasilkan dampak komersial, Cheshire Cat dinilai oleh Blink-182 dan fans mereka sebagai sebuah “iconic release”.
Tidak lama setelah rilis album perdana mereka, Blink tersandung masalah penggunaan nama dengan band Irlandia bernama sama. Untuk menghindari perselisihan hukum, mereka manambahkan "182" pada akhir nama mereka.[5][6] Pada tahun 1994, mereka merilis split-EP dengan band Iconoclasts yang berjudul Short Bus. Mereka juga merilis sebuah mini-album berisi 3 lagu berjudul They Came to Conquer... Uranus pada tahun berikutnya. Mereka lalu pindah ke Encinitas, California pada 1996, dimana mereka merekam album kedua mereka, Dude Ranch, dengan produser Mark Trombino. Album tersebut dirilis pada 1997 dan secara relatif menuai sukses komersial. Blink-182 merilis album tersebut tetap di bawah label Cargo Records. Namun di luar dugaan, album tersebut mampu memasuki chart modern-rock di AS. Karena itu, mereka kemudian menandatangani kontrak dengan MCA pada 1998 untuk mengatasi masalah distribusi yang meningkat. Singel "Dammit" menjadi salah satu hits Blink-182 dan membuat mereka mulai menerima sukses mayor.
Berkat sukses dari Dude Ranch, Blink-182 memulai tour dunia selama 1997 dan 1998. Di tengah tour AS pada 1998, drummer Scott Raynor diminta untuk meninggalkan band. Beragam alasan beredar di internet selama bertahun-tahun. Salah satu alasan yang paling terkenal adalah bahwa Raynor memilik masalah serius dengan alkohol dan diminta untuk keluar. Ketika dia setuju untuk menghentikan kebiasaan minumnya, Mark Hoppus dan Tom DeLonge meragukan kesungguhannya dan dia dikeluarkan dari band melalui sambungan telepon. Pada sebuah wawancara tahun 2004, Hoppus menggambarkan tour Dude Ranch sebagai sesuatu yang “kasar”, dengan DeLonge menambahkan, “Itu adalah tour terburuk kami. Pada saat itu, drummer kami memiliki masalah alkohol. Dalam satu pertunjukan dia menjatuhkan stiknya 10 kali. Sangat menganggu melihat seseorang menghancurkan dirinya sendiri.” Namun, menurut Raynor pada sebuah wawancara dengan AbsolutePunk tahun 2004, dia menyatakan bahwa kepergian dirinya adalah keinginannya untuk tetap berada di band kecil non-mainstream, dimana hal itu bertentangan dengan meningkatnya popularitas Blink-182.
Hoppus dan DeLonge kemudian meminta drummer Travis Barker dari band The Aquabats untuk mengisi posisi Raynor selama sisa tour. Dia kemudian menjadi drummer tetap Blink-182 dan meninggalkan The Aquabats. Barker dikabarkan mampu menghafal seluruh setlist tour Blink-182 (yang terdiri lebih dari 20 lagu) dalam waktu kurang dari sehari. Mereka kembali ke studio pada Oktober 1998 untuk memulai penggarapan album terobosan mereka, Enema of the State.
Kesuksesan lanjut (1999–2004)
Setelah menyelesaikan proses produksi Enema of the State dengan produser baru Jerry Finn, album tersebut dirilis pada Juni 1999 dan menuai sukses besar, terutama karena lagu-lagu "What's My Age Again", "All the Small Things", dan "Adam's Song". Singel-singel tersebut berhasil mendapat penyiaran besar-besaran, membawa mereka kepada penggemar baru. Popularitas mereka juga membawa mereka ke dunia baru, seperti tampil sebagai figuran dalam film komedi American Pie pada tahun 1999 sekaligus menyumbangkan 2 lagu untuk film tersebut. Masih pada tahun 1999, pada bulan November, mereka merilis sebuah album video berjudul The Urethra Chronicles yang berisi informasi belakang-panggung mereka. Lagu "Adam's Song" sempat menimbulkan kegemparan pada tahun 2000. Lagu ini diputar terus-menerus oleh seorang siswa 17 tahun korban selamat dari tragedi Columbine, Greg Barnes, ketika ia menggantung dirinya di garasi rumah orang tuanya. Meski begitu, Enema of the State tercatat telah terjual lebih dari 15 juta copy, memantapkan Blink-182 sebagai salah satu artis pop punk pada era akhir milenium kedua.
"The Enema Strikes Back!", dirilis pada bulan November 2000, adalah album live yang direkam pada November 1999 di San Francisco dan Universal City, California. Walaupun album tersebut dinamai sesuai tour besar mereka pada musim panas tahun 2000 (The Mark, Tom, and Travis Show Tour), album tersebut sebenarnya direkam pada The Loserkids Tour pada tahun 1999. Dua singel dirilis dari album tersebut, yaitu "Man Overboard" (satu-satunya track studio di album itu) dan versi live dari "Dumpweed".
Mereka melanjutkan kesuksesan mereka dengan album Take Off Your Pants and Jacket pada 2001, dengan sedikit perubahan arah dibandingkan album Enema of the State. Album tersebut terjual lebih dari 350.000 copy pada minggu pertama. Album tersebut berisi singel "The Rock Show", "First Date" dan "Stay Together for the Kids". Album tersebut berhasil terjual lebih dari 14,5 juta copy di seluruh dunia dengan mendapat double-platinum di Amerika Serikat. Album tersebut dirilis dalam tiga warna CD berbeda: kuning, merah, dan hijau, dimana masing-masing CD berisi dua lagu bonus yang berbeda-beda. Pada tahun 2001, Anne Hoppus, saudara Mark Hoppus, merilis sebuah buku yang berjudul Blink-182: Tales From Beneath Your Mom yang berisi kisah perjalanan mereka. Blink-182 mengikuti Pop Disaster Tour bersama dengan Green Day selama musim panas 2002, yang didokumentasikan kedalam DVD Riding in Vans with Boys.
Selama masa libur Blink-182, DeLonge dan Barker membentuk proyek sampingan bernama Box Car Racer dengan David Kennedy dari Hazen Street. Band tersebut dibentuk untuk percobaan material yang “lebih gelap dan tidak Blink-friendly”. Mereka merilis album perdana mereka, Box Car Racer pada Mei 2002. Album tersebut adalah bentuk penghormatan kepada pemberi pengaruh post-hardcore DeLonge, seperti Fugazi dan Refused. Sementara itu, Barker juga diajak oleh band rap rock Transplants untuk berkontribusi pada album perdana mereka yang dirilis pada Oktober 2002. Setelah menyelesaikan proyek sampingan mendekati Natal tahun 2002, Blink-182 kembali berkumpul dan memulai produksi album mereka berikutnya.
Mereka menyewa sebuah rumah di San Diego untuk proses produksi album tersebut. Proses rekaman tersebut ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari dugaan awal mereka, menyebabkan mereka diusir dari rumah tersebut sebelum menyelesaikan album tersebut. Berlawanan dengan album-album mereka sebelumnya yang hanya memerlukan waktu rekaman kurang dari 3 bulan, album kelima mereka membutuhkan waktu hampir sepanjang tahun 2003. Album tersebut masih dalam proses penggarapan pada akhir tahun dimana mixing terakhir masih diawasi oleh mereka bertiga pada awal Oktober 2003. DeLonge menggambarkan hari terakhir mixing sebgai “crazy stressful”.
Album kelima Blink-182 dirilis pada 18 November 2003 melalui Geffen Records. Album tersebut cukup menuai sukses komersial (dibantu oleh singel "Feeling This" dan "I Miss You") dan menerima penilaian baik dari para pengamat musik yang menyukai arah dan suara musikalitas baru mereka. Album tersebut mewakili Blink-182 yang lebih "dewasa" dibandingkan album-album sebelumnya, dimana mereka mencampur unsur eksperimentalis dengan unsur pop punk mereka. Semua perubahan musikalitas Blink-182 tersebut antara lain dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan proyek-sampingan.
Tidak lama sebelum rilis album Blink-182, mereka memulai "DollaBill Tour", dinamai atas tiketnya yang seharga $1. Mereka tampil di sepuluh klub di Amerika Serikat dan Kanada. Barker mengalami cedera kaki kanan setelah penampilan di Melbourne, Australia pada Maret 2004, memaksa mereka membatalkan beberapa penampilan Australia dan Jepang. Blink-182 melakukan tour dengan No Doubt pada musim panas tahun 2004. Dua singel lain dari album Blink-182, "Down" dan "Always", dirilis pada 2004. Namun, ketegangan mulai muncul di internal band setelah mereka menyelesaikan tour Eropa pada Desember 2004.
Masa vakum (2005–2008)
Sebuah tour Amerika Utara telah direncanakan untuk musim panas 2005 dalam ajang promosi album Blink-182 dan singel "Always". Namun, ketegangan mulai muncul di antara para personel band ketika DeLonge ,mengungkapkan keinginannya untuk membatalkan tour tersebut dan memasuki masa istirahat selama satu-setengah tahun. Pada pertemuan band yang bertepatan dengan permulaan tour Eropa mereka saat itu, DeLonge mengungkapkan keinginannya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Dia juga menolak untuk membuat album baru. Hoppus mengatakan, “Pembicaraan tersebut sangat panas dan berlangsung selama dua atau tiga jam. Pembicaraan kami hanya berputar-putar, dan hasilnya adalah pembatalan tour, tanpa mengetahui kapan kami akan melakukan sesuatu dengan Blink-182 kembali.” Selama masa enam bulan istirahat, Hoppus mengungkapkan keinginannya agar Blink-182 dapat tampil di Konser Music for Relief untuk Asia Tenggara, sebuah pertunjukan penggalangan dana untuk membantu korban Gempa bumi Samudra Hindia tahun 2004. DeLonge menyetujui hal tersebut dan mereka mulai berlatih untuk acara tersebut. Namun ketegangan kembali muncul di antara mereka setiap kali berkumpul. Mereka pun mulai memperdebatkan tentang pembubaran band, album kompilasi Greatest Hits, ataupun kemungkinan rekaman album berikutnya.
DeLonge menyatakan bahwa dia hanya akan merekam kontribusinya pada album Blink-182 berikutnya di rumahnya di San Diego, dan bahwa Hoppus dan Barker bisa mengirim berkas ProTools kepadanya untuk dikerjakan. Mengenai saat-saat terakhir mereka bersama sebagai band, Hoppus menyatakan, “Seseorang berusaha mendikte segalanya. Kami memberitahu Tom satu hal, keadaan menjadi panas. [...] Kami berkata, 'Kau mencoba untuk mengendalikan segalanya. Dan hal itu salah.' Dia lalu berkata dia tidak bisa menjadi bagian dari sesuatu yang tidak dapat ia kendalikan, dan dia meninggalkan tempat pertemuan.” Pengacara DeLonge, DeVoe, menghubungi Hoppus dan Barker keesokan harinya memberitahu bahwa DeLonge telah keluar dari band, dengan menyatakan, “Terhitung sejak hari ini, Tom DeLonge tidak lagi menjadi anggota dari Blink-182.” DeLonge diketahui segera mengubah nomor teleponnya untuk menghindari diskusi tentang hal tersebut dengan Hoppus maupun Barker. Mengikuti beredarnya spekulasi mengenai fakta bahwa mereka telah bubar, Blink-182 mengumumkan bahwa mereka memasuki masa “indefinite hiatus”.
Hoppus dan Barker mengumumkan pada April 2005 bahwa mereka telah membentuk band baru, +44. Selama masa vakum, Hoppus mengalihkan perhatiannya untuk memproduseri album Motion City Soundtrack dan mengurus podcast miliknya, HiMyNameisMark, sementara drummer Travis Barker meluncurkan merk sepatu buatannya dan bekerja di tiga proyek musik — The Transplants, TRV$DJAM, dan +44. Sementara itu, DeLonge tidak pernah terlihat oleh publik, tidak membuat penampilan apapun, dan tidak melakukan wawancara apapun. Kabarnya tetap misterius hingga 16 September 2005 ketika ia mengumumkanproyek barunya, Angels & Airwaves, dengan menjanjikan "revolusi rock & roll terhebat untuk generasi kali ini."DeLonge kemudian menyatakan bahwa dia sempat mengalami ketagihan terhadap analgesik, sambil berkata “Aku kehilangan akal sehatku, aku bergantung pada ratusan penghilang rasa sakit, dan aku bahkan hampir membunuh diriku sendiri.”
Geffen Records kemudian merilis album kompilasi Greatest Hits of Blink-182 pada 1 November 2005. Seiring waktu, +44 juga merilis album perdana mereka, When Your Heart Stops Beating, pada tahun 2006. Album tersebut utamanya berdasarkan pada perasaan yang ada pasca perpecahan Blink-182, dengan salah satu lagu, "No, It Isn't", mengarah langsung pada DeLonge. Sementara itu, Angels & Airwaves merilis dua album selama masa vakum Blink-182: We Don't Need to Whisper (2006) dan I-Empire (2007).
Pada 21 Agustus 2008, Jerry Finn meninggal karena pendarahan otak. Kejadian ini menjadi katalis awal bagi DeLonge untuk mulai berkomunikasi kembali dengan Hoppus dan Barker. Pada 19 September 2008, Travis Barker menjadi korban selamat dari sebuah kecelakaan pesawat.Adam Goldstein (atau juga dikenal sebagai DJ AM) dan Barker menjadi satu-satunya orang yang selamat. Barker mengalami luka bakar yang parah pada torso dan tubuh bagian bawahnya. Ketika berada di rumah sakit, Mark Hoppus dan Tom DeLonge datang menjenguk, membuat mereka dapat menyatukan perbedaan mereka dan berdamai. Mengenai kecelakaan yang dialami Barker, pada tahun 2010 Tom DeLonge menyatakan, “Jika kecelakaan tersebut tidak pernah terjadi, kami bukanlah sebuah band. Jelas dan sederhana. Itulah takdir.”

Reformasi dan Neighborhoods (2009–sekarang)

Pada malam Grammy Awards ke-51 tanggal 8 Februari 2009, DeLonge, Hoppus, dan Barker muncul di panggung bersama untuk pertama kalinya sejak Desember 2004. Di atas panggung tersebut, Barker mengumumkan reformasi band, menyatakan “Dulu kami pernah bermain musik bersama, dan kami memutuskan untuk bermain musik bersama lagi”, dengan Hoppus menambahkan, “Blink-182 kembali!” Mereka juga meletakkan sebuah pengumuman di situs web mereka. Pengumuman tersebut tertulis, “Untuk membuatnya sederhana, kami kembali. Maksud kami, benar-benar kembali. Memulai dari yang kami tinggalkan. Di studio menulis dan merekam album baru. Bersiap untuk mengelilingi dunia lagi. Persahabatan telah diperbaiki.” Blink-182 juga membuat sebuah konser reuni di Amerika Utara dari Juli hingga Oktober 2009, didukung oleh Weezer dan Fall Out Boy.
Peneyelesaian album keenam Blink-182 sempat mengalami penundaan beberapa kali. Pada November 2010, Hoppus berkata bahwa dia mengharapkan tanggal rilis sekitar bulan April atau Mei 2011. Pada Februari 2011, Barker berspekulasi bahwa album tersbut akan dirilis pada bulan Juni atau Juli. Bulan berikutnya, DeLonge menyatakan bahwa album tersebut akan keluar pada saatnya mereka akan melakuakan tour Eropa pada bulan Juli sambil berkata, “Kami tidak akan melakukan tour tanpa album baru.” Namun, pada bulan April, mereka mengumumkan penundaan jadwal tour disebabkan keterlambatan penyelesaian album, sambil menyatakan "Kami harap kami dapat memiliki beberapa lagu baru untuk dimainkan daripada hanya melakukan tour greatest hits. Geffen Records kemudian terpaksa memberi mereka batas akhir penyelesaian album, yaitu tanggal 31 Juli 2011. Pada akhirnya, album keenam mereka, berjudul Neighborhoods, dirilis pada 27 September 2011. Singel pertama dari album tersebut, "Up All Night", mulai diputar pada 15 Juli 2011. The Blinkumentary, sebuah film dokumenter juga dijadwalkan untuk dirilis pada musim gugur 2011.
FORUM BLINK 182 INDONESIA