Jumat, 08 Juni 2012

Puisi Kahlil Gibran

Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..


“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang”
“Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”

Tentang Persahabatan

Sahabatmu adalah jawaban dari kebutuhanmu.
Ia adalah ladang yang kau tebar dengan cinta dan kau panen juga.
Dan ia adalah papan dari perapianmu.
Karena kau datang kepadanya dengan rasa laparmu, dan kau mencarinya untuk kedamaian.
Ketika temanmu membicarakan pikirannya, kau tidak takut "tidak" dalam pikiranmu sendiri, atau menarik "ya".
Dan ketika ia diam hatimu berharap tidak akan mendengarkan hatinya.  
Karena tanpa kata-kata,dalam persahabatan, semua pikiran, semua harapan, semua keinginan, dilahirkan dan
diserakkan dengan kebahagian yang tak terkatakan.


Tentang Rasa sakit

Dan seorang wanita berkata, Bicaralah tentang rasa sakit.
Dan ia berkata:
Rasa sakitmu adalah pecahnya cangkang yang membungkus pemahamanmu.
Bahkan ketika buah batu harus pecah, hatinya harus berdiri dibawah sinar matahari, saat itulah kau akan tahu
tentang rasa sakit.
Dan kau dapat membiarkan hatimu dalam pengembaraan keajaiban kehidupanmu, rasa sakitmu tidak akan lebih aneh dari pada kebahagiaanmu.
Dan aku dapat menerima musim-musim dalam hatimu, bahkan ketika kau diterima musim musim yang melewati
ladang ladangmu.

Dan kau akan melihat kepedihan melalui musim dingin kesengsaraanmu.
Dan kebanyakan rasa sakit kau pilih sendiri.
Itu adalah racun paling pahit untuk mengurangi rasa sakitmu.
Percayalah pada tabib, dan minumlah obatnya dalam kesunyian dan kelelahan.
Karena tangannya, walau kasar dan berat, ditunjukkan oleh tangan lembut yang tak tampak.
Dan cangkir yang ia bawa, walau membakar bibirmu, telah dihias oleh air mata keramat-Nya.

Tentang Kebahagian dan Penderitaan

Lalu seorang wanita berkata, bicaralah tentang kebahagian dan penderitaan.
Lalu ia menjawab :
Kebahagiaanmu adalah penderitaanmu yang tak bertopeng.
Dan sumur dari mana tawamu seringkali bercampur dengan airmata.
Bagaimana mungkin terjadi lain?
Semakin dalam penderitaan terukir semakin banyak pula kebahagiaan.
Bukankah cangkir yang terisi anggurmu adalah cangkir yang terbakar dalam pot?
Dan bukankah kecapi yang menyejukkan jiwamu adalah kayu yang dilubangi oleh pisau?

Tentang Berbagi

Dan siapakah dirimu hingga mereka harus menyingkap dada mereka dan menyingkap harga diri mereka,
hingga kau dapat melihat harga diri mereka yang telanjang dan keterbukaan harga diri mereka?
Lihatlah pada dirimu sendiri apakah pantas menjadi pemberi, dan alat dari pemberian.
Karena sebenarnya kehidupan yang memberi kepada kehidupan.
Sementara kau, yang menganggap diri kalian sebagai pemberi, namun sebenarnya hanya sebagai saksi.

Tentang Cinta

Kau boleh berusaha seperti mereka, tapi jangan membuat mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur, atau berkaitan dengan kemarin
Kau adalah busur dimana panah anak-anakmu diluncurkan
Pemanah melihat tanda dijalan setapak kepastian, dan ia membengkokkanmu dengan kekuatanNya
sehingga panahNya melesat dan jauh.
Biarkan bengkokmu di tangan pemanah menjadi kegembiraan
Karena bahkan saat ia mencintai panah yang terbang, ia juga mencintai busur yang diam.


Kahlil Gibran "About Love"

Kau boleh memberikan Cintamu, tetapi bukan Pikiranmu
Karena mereka memiliki pikirannya sendiri
Kau boleh merumahkan tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Karena jiwa mereka berkeliling dalam rumah esok hari, yang tidak dapat kau kunjungi ,
bahkan dalam mimpi sekalipun.

0 komentar:

Posting Komentar